Bigetron ACE merupakan salah satu tim peserta PMVB Season 1 yang diunggulkan dan difavoritkan oleh banyak penggemar scene kompetitif ladies PUBG Mobile. Berisikan ciwi-ciwi tangguh dan perkasa nan cantik jelita, para penggawa ACE merupakan pemain-pemain tier 1 yang luar biasa.
Nyaris tanpa cela, pasukan ladies Robot Merah berisikan kembar mengagumkan Babyla dan Mutee, lalu juga ada IGL berpengalaman DevilDust dan duo bocil rusher kematian Jessie dan Nay. Berbicara tentang roster originalnya, hanya tersisa Babyla sendiri saja.
Bigetron ACE ready for PMVB S1 | Kredit: BTR Mutee (Instagram)
Roster Bigetron ACE (dulunya Belletron ACE) juga sebenarnya memiliki kekuatan tersendiri. Nama-nama seperti Ashaa, Kyra, Lea hingga Vien memiliki keunikan tersendiri. Sayang, seiring perkembangan masa kompetitif skill mereka perlahan tersaingi.
Mendominasi scene minor dan 3rd parties bukanlah tujuan utama roster bintang lima ini. Meraih gelar juara tertinggi di scene ladies PUBG Mobile Indonesia adalah kunci, hal itu tentu menjadi incaran semua tim-tim ladies di scene kompetitif. Akan tetapi, berganti nama sebagai Bigetron ACE apakah mereka dapat meneruskan estafet kesuksesan di bawah nama Belletron?
Belletron ACE | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)
Fakta berbicara pada PMVB Season 1 week 1 dimana perkembangan signifikan berhasil ditunjukkan oleh Bigetron ACE. Segala bentuk dinamika di dalam turnamen menjadi saksi bisu bagaimana mereka mulai menunjukkan taringnya pada semua lawan. Lantas, apa rahasia dibalik keunggulan mereka pada hari ketiga dimana mereka berhasil mengantongi 3 WWCD sekaligus?
ONE Esports kali ini akan membahas fakta unik dibalik Bigetron ACE yang berhasil meraih triple WWCD di PMVB Season 1 week 1 dan rahasianya menurut sang IGL, Thalia “DevilDust” Salsabillah.
Sedari hari pertama PMVB Season 1 week 1, Bigetron ACE memang cukup membuat para penggemar mereka gigit jari. Mereka tidak terlalu menunjukkan kekuatan maksimal di awal-awal pertandingan, nama-nama pesaing mereka sebut saja AE Dione, DEWA United Lynx hingga Unfaedah NAVIN malah tampil mengesankan.
Kendati demikian, Bigetron ACE tetap tidak mau mengecewakan para penggemar dengan meraih WWCD pada match akhir (bonus) di hari pertama map Sanhok.
Kala itu, para penggemar bahkan mempertanyakan kualitas daripada sang ‘bocil kematian’ Bigetron ACE yakni Nay. Performanya tidak terlalu menonjol, selain itu sang IGL yakni DevilDust juga kerap melakukan rotasi pemain dengan Jessie/Nay guna mendukung daya dobrak tim.
BTR ACE post-match interview | Kredit: PUBG Mobile Indonesia
Terdiagnosa ‘telat panas’, menurut Meutia “Mutee” Maharani timnya belum mendapat momentum di awal-awal permainan hari pertama tersebut. Menepis hujatan-hujatan netizen ia pun menyebut bahwa kehadiran Nay sangatlah dibutuhkan oleh timnya.
Performa pada hari kedua pun kurang lebih sama, Bigetron ACE masih malu-malu kucing. Berbeda dengan hari pertama dimana AE Dione tampak berkuasa, kali ini rival mereka yang lain yakni ONIC Axe yang dipimpin ONIC Cecil berhasil step-up dan mencuri sorotan. Pun, lagi-lagi ACE hanya meraih perolehan satu WWCD saja pada hari itu.
ONIC AXE | Kredit: ONIC Esports (Instagram)
Akan tetapi, diluar dari arena pertarungan rivalitas BTR ACE dengan AE Dione tampak memanas usai perang komentar di sosial media. Sontak, hal itu menggenjot performa pasukan Robot Merah pada hari ketiga. Tak tanggung-tanggung, tiga WWCD langsung disikat habis oleh Babyla dkk. Hal ini tentu menjadi satu bukti bahwa Bigetron ACE tidaklah ‘melempem’.
Menurut DevilDust sang IGL, ia tidak mengakui bahwa timnya tampak ‘struggling’ dalam menjalani PMVB Season 1 kali ini. Sebagai turnamen ladies pertama dengan format liga layaknya para pemain pria, Dustt mengaku bahwa hal itu hanyalah strategi timnya untuk membaca permainan lawan dan menganalisa kekuatan-kekuatan lawan mereka.
Thalia “DevilDust” Salsabillah | Kredit: BTR DevilDust (Instagram)
“Kalau dibilang ‘struggling’ di PMVB ini sih saya rasa tidak demikian ya, kami lebih mencoba mencari momentum saja waktu itu (hari pertama), dan juga lebih ke arah membaca permainan lawan saja. Karena ini kan juga turnamen resmi tentu berbeda dengan turnamen lainnya,” ujarnya.
Sebagai salah satu tim kuat, DevilDust pun mengaku beberapa tim besar kerap menyusahkan ACE dan resmi menjadi rival mereka di turnamen ini. Mulai dari AE Dione, ONIC Axe hingga DEWA United Lynx cukup mereka waspadai.
Alter Ego Dione (feat Fepar, Ghea, Lynne dan Mylo) | Kredit: Alter Ego Esports (Instagram)
DEWA United Lynx | Kredit: Dewa United Esports (Instagram)
“Rival terkuat di turnamen (PMVB) ini? Sudah pasti Alter Ego (Dione), ONIC (Axe) dan satu lagi itu, DEWA United (Lynx),” sambungnya.
Dilatih oleh sang pelatih ternama yakni Jeffry Hariwijaya, DevilDust menyebutkan ada beberapa strategi mereka yang cukup berkembang di dalam tim mengadopsi permainan timnas Indonesia kala bertanding pada gelaran SEA Games 2021. Diketahui, Jeffry merupakan bagian daripada staf kepelatihan timnas PUBG Mobile Indonesia.
“Soal perubahan strategi dari coach Jeffry tentu ada ya, seperti kita mencoba beberapa strategi baru dari tim tertentu sewaktu SEA Games, ya semua itu cukup membantu meningkatkan performa tim kita juga sih, itu hal yang bagus” pungkasnya.
Well, tampaknya ‘berpura-pura’ struggling ini strategi yang bagus ya dari Bigetron ACE teman-teman. Ayo Bigetroopers tetap semangat dukung Babyla dkk ya, jangan lupa saksikan aksi mereka di PMVB Season 1 di kanal YouTube dan Vidio PUBG Mobile Indonesia.