BTR Mutee sebagai salah satu IGL dari Bigetron ACE mengakui timnya yang berhasil mencuri WWCD di akhir PMVB Season 1 hari pertama karena ‘telat panas’. Sebagai salah satu unggulan keras di turnamen liga ladies PUBG Mobile perdana ini, Bigetron ACE sangat dinantikan oleh para penggemar mereka khususnya Bigetroopers.
Aksi cemerlang mereka di beberapa minor dan 3rd party juga cukup menjanjikan bahwa mereka akan terus mendominasi scene PUBG Mobile ladies usai rival sengit mereka terdahulu Aerowolf ZOO kini terpecah sudah. Terus memperbaiki diri dan kualitas juga merupakan salah satu ciri khas Bigetron yang selalu diingat oleh para fans.
Faktanya, performa gemilang itu tidak kian terlihat di awal-awal PMVB hari pertama kemarin bahkan tim yang tidak terlalu diunggulkan seperti Unfaedah NAVIN saja bisa mendapatkan WWCD disusul dengan kontender-kontender kuat seperti AE Dione hingga DEWA United Lynx.
Lantas, apa yang terjadi dengan Bigetron ACE? Mengapa sebagai tim unggulan tampaknya mereka cukup struggle untuk membukukan WWCD yang hanya mereka dapatkan di akhir matchday? Apakah mungkin faktor-faktor tertentu kian mempengaruhi performa mereka? Check this out.
PUBG Mobile Valkyrie Battleground banner | Kredit: PUBG Mobile Indonesia (Instagram)
Mengawali PMVB Season 1 hari pertama, Bigetron ACE tampil cukup baik namun posisi yang cukup sulit membuat mereka harus tersingkir di posisi ke-6 usai ditumbangkan oleh tim Aditama Viper. Mutee dkk tersudut kala map erangel memaksa semua pemain untuk bertarung di area terbuka.
Permainan mereka bahkan lebih buruk di map selanjutnya yakni Miramar, dimana BTR ACE harus takluk di tangan GPX Powerpuff. Nay pun kemudian diturunkan pada round 4 map Sanhok, akan tetapi performa tim belum terlalu terlihat usai mereka finis di posisi ke-10.
Para penggemar pun kian bertanya-tanya ada apa dengan Bigetron ACE, dengan komposisi pemain yang cukup variatif unggul mereka belum juga menunjukkan taji sebagai ‘ratu PUBG Mobile’ saat ini. Performa yang belum terlihat diyakini para panelis, caster dan analis sebagai upaya mereka ‘meraba’ permainan dari lawan-lawannya.
Walau terseok-seok di map kelima (miramar kedua) perkembangan dari ACE mulai terlihat, Mutee last standing player dari tim BTR harus finis di posisi ke-5 usai dipulangkan DU Riel.
Mulai mendapatkan momentum permainan, BTR ACE pun akhirnya ‘mengamuk’ di map terakhir. Berbagai lawan pun berhasil ditumbangkan Mutee dkk, dan juga penguasaan zona mereka cukup baik di round terakhir kali ini. Bersaing dengan ONIC dan juga S276 Aestic, BTR ACE berhasil mendapat WWCD dengan raihan 12 poin eliminasi.
Nay yang berhasil menyabet title MVP of the match pada round terakhir, diyakini Mutee menjadi pemain yang cukup melengkapi stabilitas kekuatan dari BTR ACE.
BTR Nay as the newest addition | Kredit: BTR Nay (Instagram)
“Kehadiran Nay di tim kita kalau dibilang berpengaruh besar sih, semua pemain di tim kita kan bisa main semua ya. Jadi, dengan adanya Nay membuat tim lebih stabil dan tidak ada pemain yang harus transisi atau bagaimana ya saling melengkapi lah,” ujarnya.
Kemudian, sebagai pemain baru Nay pun mengakui bahwa ia hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk bisa beradaptasi dengan seluruh pemain BTR ACE karena sebelumnya ia ternyata sering mabar dengan rekan setimnya kini.
“Bicara untuk penyesuaian ya lumayan tapi sebenarnya tidak terlalu lama karena dulu saya sudah sering main bareng (mabar) dengan mereka (ACE) jadi ya begitu,” ungkap sang rusher.
Diketahui DevilDustt merupakan IGL tim yang pada beberapa round terakhir tidak terlalu dimainkan. Menurut Mutee, sang pentolan ex-Aerowolf ZOO tersebut kini tidak lagi menjadi IGL tim.
Devildust – Belletron ACE | Sumber: Instragram Bigetron
Mutee dan Babyla sebagai sosok pemain veteran juga memiliki pengalaman memimpin sebuah tim, namun Mutee menjawab bahwa Babyla kini menjadi IGL mereka.
“Sekarang si IGL tidak lagi dipegang oleh Dustt, dipegang sama Babyla (sekarang). Saya pernah jadi IGL, Babyla pernah jadi IGL dan Dustt juga pernah jadi IGL sistimnya di tim itu lebih ke keputusan bersama saja. Hal itu pun menjadi keunggulan dan juga kelemahan kami sebagai tim,” sambungnya.
Ketika ditanya oleh Jelly sang caster terkait performa mereka yang tidak terlalu menonjol di hari pertama PMVB Season 1 ini, Mutee menjawab bahwa mereka terbilang ‘telat panas’ karena harus mencari-cari momentum dan juga meraba permainan lawan mereka yang terbilang baru kali ini.
BTR ACE post-match interview | Kredit: PUBG Mobile Indonesia
“Gimana ya, mungkin lebih karena kami belum dapat momennya sih di awal-awal, dan juga kami masih mencoba membaca permainan tim-tim lainnya. Walau kami sudah sering ketemu tim-tim besar seperti AE Dione, ONIC Axe itu masih bisa diketahui pola permainannya. Namun, untuk tim-tim yang baru muncul jujur kita tidak tahu pola permainan mereka tapi kini sudah kita ketahui,” pungkasnya.
Well, semoga nantinya performa Bigetron ACE semakin membaik ya teman-teman. Ayo, Bigetroopers jangan kendor dong dukungannya dan juga untuk yang lainnnya jangan lupa saksikan PUBG Mobile Valkyrie Battleground (PMVB) Season 1 di kanal YouTube dan Vidio PUBG Mobile Indonesia ya.